Senin, 18 Februari 2013

TENTANG ETANOL (ETIL METANOL)

isroi.com
Bahan bakar etanol adalah etanol (etil alkohol) dengan jenis yang sama dengan yang ditemukan pada minuman beralkohol dengan penggunaan sebagai bahan bakar. Etanol seringkali dijadikan bahan tambahan bensin sehingga menjadi biofuel. Produksi etanol dunia untuk bahan bakar transportasi meningkat 3 kali lipat dalam kurun waktu 7 tahun, dari 17 miliar liter pada tahun 2000 menjadi 52 miliar liter pada tahun 2007. Dari tahun 2007 ke 2008, komposisi etanol pada bahan bakar bensin di dunia telah meningkat dari 3.7% menjadi 5.4%. Pada tahun 2010, produksi etanol dunia mencapai angka 22,95 miliar galon AS (86,9 miliar liter), dengan Amerika Serikat sendiri memproduksi 13,2 miliar galon AS, atau 57,5% dari total produksi dunia. Etanol mempunyai nilai "ekuivalensi galon bensin" sebesar 1.500 galon AS.
Etanol digunakan secara luas di Brasil dan Amerika Serikat. Kedua negara ini memproduksi 88% dari seluruh jumlah bahan bakar etanol yang diproduksi di dunia. Kebanyakan mobil-mobil yang beredar di Amerika Serikat saat ini dapat menggunakan bahan bakar dengan kandungan etanol sampai 10%, dan penggunaan bensin etanol 10% malah diwajibkan di beberapa kota dan negara bagian AS. Sejak tahun 1976, pemerintah Brasil telah mewajibkan penggunaan bensin yang dicampur dengan etanol, dan sejak tahun 2007, campuran yang legal adalah berkisar 25% etanol dan 75% bensin (E25). Di bulan Desember 2010 Brasil sudah mempunyai 12 juta kendaraan dan truk ringan bahan bakar fleksibel dan lebih dari 500 ribu sepeda motor yang dapat menggunakan bahan bakar etanol murni.
Bioethanol adalah salah satu bentuk energi terbaharui yang dapat diproduksi dari tumbuhan. Etanol dapat dibuat dari tanaman-tanaman yang umum, misalnya tebu, kentang, singkong, dan jagung. Telah muncul perdebatan, apakah bioetanol ini nantinya akan menggantikan bensin yang ada saat ini. Kekhawatiran mengenai produksi dan adanya kemungkinan naiknya harga makanan yang disebabkan karena dibutuhkan lahan yang sangat besar, ditambah lagi energi dan polusi yang dihasilkan dari keseluruhan produksi etanol, terutama tanaman jagung. Pengembangan terbaru dengan munculnya komersialisasi dan produksi etanol selulosa mungkin dapat memecahkan sedikit masalah.
Etanol selulosa menawarkan prospek yang menjanjikan karena serat selulosa, komponen utama pada dinding sel di semua tumbuhan, dapat digunakan untuk memproduksi etanol. Menurut Badan Energi Internasional etanol selulosa dapat menyumbangkan perannya lebih besar pada masa mendatang.
(wikipedia)

ANDA BUTUH CHARGER ACCU?
KLIK SAJA GAMBAR DI BAWAH INI

Charger Accu

Senin, 11 Februari 2013

Tepung Mocaf (Modified Cassava Flour)

Tepung Mocaf



Tepung Mocaf dikenal sebagai tepung singkong alternatif pengganti terigu. Kata MOCAF sendiri merupakan singkatan dari “Modified Cassava Flour” yang berarti tepung singkong yang dimodifikasi. Ada juga yang mengistilahkan MOCAL yaitu singkatan dari Modified Cassava Flour yang berarti tepung singkong yang dimodifikasi.
Tepung mocaf adalah tepung singkong yang telah dimodifikasi dengan perlakuan fermentasi, sehingga dihasilkan tepung singkong dengan karakteristik mirip terigu sehingga dapat digunakan sebagai bahan pengganti terigu atau campuran terigu 30 % – 100 % dan dapat menekan biaya konsumsi tepung terigu 20-30%. Dibandingkan dengan tepung singkong biasa atau tepung gaplek, tepung mocaf memiliki performansi yang lebih baik yaitu lebih putih, lembut dan tidak bau apek. Kunci rahasia pembuatan tepung mocaf adalah terletak pada proses fermentasi yang menyebabkan tepung mocaf memiliki tekstur yang berbeda dengan tepung singkong biasa. Perbedaan tepung mocaf dengan tepung singkong dan tepung gaplek adalah pada proses pengolahaannya.Tepung singkong atau tepung cassava dibuat dari singkong yang dikupas dipotong-potong menjadi sawut langsung dikeringkan, kemudian ditepungkan. Sedangkan pada tepung gaplek dibuat dari singkong yang dibuat gaplek terlebih dahulu, baru kemudian ditepungkan. Sedangkang tepung mocaf setelah singkong dipotong-potong menjadi sawut kemudian di fermentasi dahulu, dicuci, dikeringkan kemudian digiling.
MOCAF adalah produk tepung dari singkong yang diproses menggunakan prinsip memodifikasi sel singkong secara fermentasi, dimana mikroba BAL (Bakteri Asam Laktat) mendominasi selama fermentasi tepung singkong ini. Mikroba yang tumbuh menghasilkan enzim pektinolitik dan selulolitik yang dapat menghancurkan dinding sel singkong, sedemikian rupa sehingga terjadi liberasi granula pati. Mikroba tersebut juga menghasilkan enzim-enzim yang menghidrolisis pati menjadi gula dan selanjutnya mengubahnya menjadi asam-asam organik, terutama asam laktat. Hal ini akan menyebabkan perubahan karakteristik dari tepung yang dihasilkan berupa naiknya viskositas, kemampuan gelasi, daya rehidrasi, dan kemudahan melarut. Demikian pula, cita rasa MOCAF menjadi netral dengan menutupi cita rasa singkong sampai 70%. Walaupun dari komposisi kimianya tidak jauh berbeda, MOCAF mempunyai karakteristik fisik dan organoleptik yang spesifik jika dibandingkan dengan tepung singkong pada umumnya. Kandungan nitrogen MOCAF lebih rendah dibandingkan tepung singkong, dimana senyawa ini dapat menyebabkan warna coklat ketika pengeringan atau pemanasan. Dampaknya adalah warna MOCAL yang dihasilkan lebih putih jika dibandingkan dengan warna tepung singkong biasa (gaplek).

SAWUT SINGKONG

 thumbnail


Jangan anggap remeh sajian singkong yang satu ini. Meskipun bahannya sederhana tetapi rasa kenyal gurihnya bakal mengusik lidah. Apalagi jika dinikmati bersama secangkir teh hangat. Maknyussss.. Mak cleguk.... Sawut banyak dijual di pasar-pasar tradisional. Harganyapun murah. Beli 1000 rupiahpun boleh.. Beda dengan gathot dan thiwul yang mulai langka di pasar-pasar. Mungkin ini disebabkan karena proses pembuatannya yang rumit. Beda dengan sawut yang prosesnya sangat mudah.

Nih resepnya...

Bahan:
1 kg singkong yang baru
1 sdt garam
½ sdt vanili
2 lembar daun pandan, potong-potong
100 g gula merah, sisir halus

Taburan:
100 g kelapa parut panjang, kukus dengan sedikit garam

Cara membuat:

  • Kupas singkong, serut kasar-kasar.
  • Aduk singkong serut dengan garam dan vanili hingga rata.
  • Taruh dalam wadah, beri potongan daun pandan dan taburi dengan irisan gula merah.
  • Kukus dalam kukusan panas hingga matang.
  • Angkat dan sajikan dengan kelapa parut.

Minggu, 10 Februari 2013

Agar Berenergi Sepanjang Hari, Makanlah Singkong Saat Sarapan!

thumbnail
Foto :detikfood


Jakarta - Singkong merupakan salah satu jenis umbi-umbian yang populer di berbagai daerah. Banyak variasi sajian singkong yang enak. Karenanya tak ada salahnya sesekali menyantap singkong untuk sarapan. Umbi yang satu ini kaya akan sejumlah nutrisi penting.

Umumnya singkong berbentuk bulat panjang dan terbungkus kulit berwarna cokelat dan tebal. Setelah dimasak daging umbian ini bertekstur empuk dan padat. Digoreng, dikukus atau direbus sama lezatnya.

Di daerah Jawa Tengah singkong sering dijadikan menu sarapan. Umumnya singkong diolah menjadi tiwul, yaitu singkong yang sudah dikeringkan kurang lebih sebulan kemudian di tumbuk, diayak dan diberi sedikit air agar lembab dan dikukus. Semakin lezat dimakan dengan parutan kelapa.

Singkong mengandung hampir dua kali lipat kalori dibandingkan kentang. Dalam 100 gramnya mengandung sekitar 160 kalori, yang sebagian besar berasal dari sukrosa yang terhitung lebih dari 69 pesen dari total gula. Selain itu juga mengandung amilosa yang merupakan gula sumber karbohidrat kompleks utama sekitar 16-17 persen.

Selain itu juga banyak mengandung vitamin B6, tiamin, asam folat dan riboflavin. Sejumlah mineral juga terdapat di dalamnya, ada magnesium, zat besi dan mangan. Juga kalium sekitar 271 mg per 100 gram singkong. Kalium dalam singkong merupakan komponen penting dalam mengatur denyut jantung dan tekanan darah.

Meskipun begitu, asupan singkong harus tetap dibatasi karena mengandung gula cukup tinggi. Singkong bisa dikonsumsi setiap hari dengan porsi 100 gram perhari. Sebaiknya makanlah buah segar setelah makan singkong untuk menambah asupan serat harian Anda.
(odi/dyh)
(Sumber :detikfood)

  Ad

Selasa, 05 Februari 2013

TENTANG SINGKONG


Gambar deskriptif singkong dari Koehlers Medizinischepflanzen

Memiliki nama latin manihot utilissima. Merupakan umbi atau akar pohon yang panjang dengan fisik rata-rata bergaris tengah 2-3 cm dan panjang 50-80 cm, tergantung dari jenis singkong yang ditanam. Daging umbinya berwarna putih atau kekuning-kuningan. Umbi singkong tidak tahan simpan meskipun ditempatkan di lemari pendingin. Gejala kerusakan ditandai dengan keluarnya warna biru gelap akibat terbentuknya asam sianida yang bersifat racun bagi manusia. Umbi singkong merupakan sumber energi yang kaya karbohidrat namun sangat miskin protein. Sumber protein yang bagus justru terdapat pada daun singkong karena mengandung asam amino metionin. 

Jenis singkong Manihot esculenta pertama kali dikenal di Amerika Selatan kemudian dikembangkan pada masa pra-sejarah di Brasil dan Paraguay. Bentuk-bentuk modern dari spesies yang telah dibudidayakan dapat ditemukan bertumbuh liar di Brasil selatan. Meskipun spesies Manihot yang liar ada banyak, semua varitas M. esculenta dapat dibudidayakan. 

Produksi singkong dunia diperkirakan mencapai 184 juta ton pada tahun 2002. Sebagian besar produksi dihasilkan di Afrika 99,1 juta ton dan 33,2 juta ton di Amerika Latin dan Kepulauan Karibia. Singkong ditanam secara komersial di wilayah Indonesia (waktu itu Hindia Belanda) pada sekitar tahun 1810, setelah sebelumnya diperkenalkan orang Portugis pada abad ke-16 ke Nusantara dari Brasil. 

 Umbi akar singkong banyak mengandung glukosa dan dapat dimakan mentah. Rasanya sedikit manis, ada pula yang pahit tergantung pada kandungan racun glukosida yang dapat membentuk asam sianida. Umbi yang rasanya manis menghasilkan paling sedikit 20 mg HCN per kilogram umbi akar yang masih segar, dan 50 kali lebih banyak pada umbi yang rasanya pahit. Pada jenis singkong yang manis, proses pemasakan sangat diperlukan untuk menurunkan kadar racunnya. Dari umbi ini dapat pula dibuat tepung tapioka. 

Singkong dimasak dengan berbagai cara, singkong banyak digunakan pada berbagai macam masakan. Direbus untuk menggantikan kentang, dan pelengkap masakan. Tepung singkong dapat digunakan untuk mengganti tepung gandum, baik untuk pengidap alergi. Kandungan gizi singkong per 100 gram meliputi: Kalori 121 kal Air 62,50 gram Fosfor 40,00 gram Karbohidrat 34,00 gram Kalsium 33,00 miligram Vitamin C 30,00 miligram Protein 1,20 gram Besi 0,70 miligram Lemak 0,30 gram Vitamin B1 0,01 miligram.

(Sumber : Wikipedia)

Senin, 04 Februari 2013

Ceriping Pedas Temanggung

Penampakan Ceriping Pedas

Ceriping pedas. Itulah orang Kranggan Temanggung menyebutnya. Rasanya tidak terlalu pedas tetapi memang ada cabenya. Produk ini terbuat dari singkong. Di Temanggung dan sekitarnya Singkong disebut dengan nama yang berbeda-beda. Di Temanggung sendiri ada yang menyebut Telo dan Jendal. Di Wonosobo singkong disebut dengan Bodin. Di Sukorejo Kendal disebut sebagai Pohong. Di Jawa Barat menyebut komoditas ini sebagai Sampeu.


 Kembali ke masalahceriping pedas. Produk ini banyak di produksi di desa Klepu Kranggan dan Gandokan Kranggan. Melimpahnya singkong di daerah ini membuat usaha ini berkembang dan mapan. Sebut saja Pak Parno di Kampung Sirowo Klepu sudah sejak kecil telah membantu orang tuanya produksi criping sampai sekarang masih konsentrasi memproduksinya. Pemasaran produk ini sudah sampai ke daerah sekitar Temanggung, Jawa Barat, Jakarta, Kalimantan bahkan Malaysia.
(Hendi,SSR)


Minggu, 03 Februari 2013

Tepung Tapioka


 

Tapioka, tepung singkong, tepung kanji, atau aci adalah tepung yang diperoleh dari umbi akar ketela pohon atau dalam bahasa indonesia yaitu singkong. Tapioka memiliki sifat-sifat fisik yang serupa dengan tepung sagu, sehingga penggunaan keduanya dapat dipertukarkan. 

Tepung ini sering digunakan untuk membuat makanan dan bahan perekat. Banyak makanan tradisional yang menggunakan tapioka sebagai bahan bakunya, seperti bakso.

(Sumber : Wikipedia)